MENYUSUN PROGRAM OUTBOUND EDISI 4

MENYUSUN PROGRAM OUTBOUND TRAINING

EDISI 4

Oleh : OasisOutboundMalang

Dalam edisi terdahulu, suah dijelaskan bahwa ketika menyusun Program Outbound Training yang berlandaskan pada keilmuan Experiential Learning, yang harus  dilakukan pertama kali yaitu TNA dan menentukan Objective Program, berikutnya menentukan Karakteristik Program yang hendak dijalankan serta mengacu pada sequen atau tahapan. Dijelaskan bahwa salah satu tahapan tersebut adalah sebagai berikut : Conditioning, Trust Building, Initiative Problem Solving, Final Project.

Baca Juga : Edisi 1, Edisi 2 dan Edisi 3

Langkah yang dilakukan setelah mengetahui sequen atau tahapan diatas, maka baru kemudian menentukan aktifitasnya yang sesuai dengan objective program, aktivitas itu bisa menggunakan berbagai media, misalnya tantangan (adventure), bisa menggunakan simulasi (games), role play dll. Disini ada beberapa contoh penyusunan sequen beserta aktivitasnya sbb :

1.Conditioning

Kegiatan yang dilakukan di awal training untuk mengkondisikan peserta agar bisa mengikuti kegiatan dengan baik, mempersiapkan fisik maupun psikis, mempunyai gambaran umum tentang program yang akan dilakukakan, menghindari hal-hal yang tidak diinginkan serta bisa mencapai goal yang diharapkan.

2.Ice Breaking

Mencairkan suasana agar peserta bisa lebih relaks dalam menghadapi perubahan suasana & lingkungan baru, menghilangkan ketakutan dan kekawatiran, serta menghilangkan personal blok yang bisa menghambat tercapainya goal training.

Contoh simulasi atau gamesnya adalah  :

a. People to people

Mencari pasangan dan kemudian melakukan sebuah gerakan bersama sesuai perintah, yang setiap saat harus berganti pasangan dan melakukan gerakan bersama lagi.

b. Deer & Hunter

Membuat formasi berisi tiga orang, dimana yang dua berdiri berpasangan berpegangan tangan sedang yang satu jongkok dibawah. Dengan perintah-perintah tertentu peserta harus menyebar mencari pasangan baru dengan variasi perintah.

3. Grouping & Yeling

Agar pembelajaran menjadi lebih efektif dan mengena, maka perlu dibuat group atau regu dengan jumlah yang lebih kecil. Untuk itu di dalam group kecil diperlukan juga ice breaking agar antar anggota regu bisa lebih mengenal satu dengan yang lain dan bisa nge’blend’, mis dengan membuat nama regu dan yel-yel.

4.Trust Building

Berikutnya adalah fase dimana peserta akan diberi simulasi atau tantangan yang mengarah pada bagaimana membangun rasa saling percaya dan bisa dipercaya antar peserta, membangun rasa  tanggung jawab yang tinggi.

Contoh simulasi atau gamesnya adalah sebagai berikut :

a. Past to person

Peserta berpasangan berdiri muka belakang, yang depan bertugas untuk menjatuhkan diri ke belakang sedang yang belakang bertugas untuk menahan, sehingga bisa jatuh dengan aman, diulang dan bergantian.

b. Statue

Salah satu peserta berdiri ditengah peserta yang lain dalam satu regu, sebagian peserta memegang kaki bagian bawah, sebagian yang lain bertugas menjaga disamping, peserta di tengah diangkat bersama-sama dengan ketinggian tertentu dan hitungan tertentu untuk diturunkan lagi.

5.Initiative Problem Solving

Tahapan berikutnya adalah bagaimana peserta mempunyai insiatif dan bisa menyelesaikan masalah, dengan cara mengatasi atau menyelesaikan tantangan, simulasi atau games yang diberikan, peserta harus berdinamika sehingga masalah bisa diselesaikan bersama.

Contoh simulasi atau gamesnya adalah sebagai berikut :

a. Gordian Knot

Mengurai tangan kusut bertumpuk menjadi sebuah lingkaran  gandengan tangan.

b. Big Star

Mengisi setiap sudut dengan menempatkan orang didalam segitiga besar, dengan aturan main tertentu hingga sepuluh sudut segitiga terisi semua.

c. Traffic jam

Regu akan dibagi menjadi dua bagian dengan tantangan memindahkan anggota regu di kanan ke kiri & memindahkan anggota kiri ke kanan dengan aturan main tertentu.

6.Final Project

Ini adalah tahapan terakir dalam pelatihan, biasanya peserta akan diberi tantangan, simulasi atau games dalam big groups, dimana semua peserta akan diberi tantangan untuk menyelesaikan tugas secara bersama dalam sebuah proyek. Dalam Closing akan nada General debriefing sebagai Kristalisasi hasil training.