MENYUSUN PROGRAM OUTBOUND (EDISI 2)

MENYUSUN PROGRAM OUTBOUND TRAINING

EDISI 2

 

Sebuah Program Outbound Training yang baik yang bisa berdampak pada pesertanya, serta membawa perubahan positif dan berdampak signifikan,  akan diawali dari penyusunan program yang bagus dan tepat sasaran, sedang untuk bisa menyusun program yang tepat sasaran, dimulai dari Proses TNA Training Needs Analysis, menggali need klien yang paling esensial. (edisi 1)

  1. KARAKTERISTIK PROGRAM TRAINING

Dr. Simon Priest mengkategorikan program EBTD menjadi 4 tipe, yaitu : Recreational, Educational, Development, Redirectional Program. Kami terjemahkan dan uraikan dalam kegiatan Outbound Training sebagai berikut :

    1. Recreational
  • Pada program recreational  tujuan kegiatan adalah perubahan feel (perasaan), program ini biasanya digunakan pada kondisi dimana karyawan perusahaan mengalami kejenuhan kerja karena rutinitas dll. Dengan melakukan aktifitas fun, bersenang-senang, lebih pada kegiatan refresh. Dalam program ini biasanya untuk jumlah peserta bisa sampai ratusan orang, dilakukan dalam waktu kurang dari satu hari.

 

    1. Educational

Perubahan yang bisa diharapkan pada program Educational adalah feeling & thinking, dengan penekanan pada aktifitas pembelajaran & refleksi. Selain melakukan aktifitas berupa tantangan, simulasi games dll dalam Educational program ini sudah ada proses diskusi interaktif serta merefleksi hasil kegiatan. Untuk jumlah peserta biasanya tidak sebanyak recreational program, demikian juga waktunya akan lebih lama, kisaran satu hari sampi dua hari atau lebih Dalam program ini peran debrief dari fasilitator sudah mulai nampak.

 

    1. Development

Selain thinking & feeling ada satu perubahan lagi yang terjadi dalam program development ini, yaitu behavior atau perilaku. Para peserta disajikan tantangan, simulasi, games dll. dilibatkan dalam setiap aktivitas yang menitikberatkan pada perihal transfer of learning. Tujuannya, agar setiap peserta dapat saling berbagi pengalaman, pemahaman dan penghayatan kepada peserta lain; yang kemudian, melalui proses berbagi tersebut, akan muncul kesadaran yang mampu mendorong terjadinya perubahan. Selain aktifitas diatas, peserta diajak dalam diskusi yang lebih aktif dengan debrief yang kuat. Jangka waktu pelaksanaan program kisaran dua sampai lima hari, dengan jumlah peserta yang sedikit.

 

    1. Redirection

Ini adalah program yang dirancang untuk memunculkan perubahan pada perilaku-perilaku yang dianggap memiliki sisi negative, menghasilkan efek therapeutic. Caranya, dengan mendorong keterlibatan setiap subyek di dalam aktivitas-aktivitas yang menitikberatkan pada perihal supported transfer. Tujuannya, agar peserta menyadari “sisi buruk” di dalam dirinya yang berpotensi menghambat/mengganggu pencapaian tujuan organisasi; dan juga, agar masing-masing peserta berinisasi untuk mengarahkan perilaku buruknya tersebut menjadi lebih baik.

Setelah melakukan Training Need Analysis dan mengetahui Karakteristik Program Training apakah program Recreational, Educational, Development, maka langkah berikutnya adalah menterjemahkan objective program dalam tahapan-tahapan yang harus dilalui serta disesuaikan dengan berbagai tantangan, simulasi, game.

  1. Conditioning

Pengkondisian awal peserta, banyak hal yang harus dilakukan peserta agar siap dalam mengikuti kegiatan, agar goal training bisa diraih. Apalagi kalau programnya development, tahapan awal yang harus dilalui lebih banyak, seperti dibawah ini :

  • Pre Test

Tes di awal pelatihan, untuk mengetahui potensi awal peserta

  • Pre Course

Pemberitahuan secara umum tentang pelatihan yang akan dilakukan

  • Do & don’t

Pemberitahuan tentang aturan, hal-hal yang boleh & tidak boleh dilakukan

  • Hope & Fear

Penyampain tentang harapan & kekawatiran selama pelatihan

  • Kontrak belajar

Kesepakatan atau komitmen selama pelatihan berlangsung

  • Duffle Shuffle

Menyiapkan barang-barang yang akan dibawa/dipakai selama pelatihan.  Contoh perlengkapan tidur : tenda, matras, sleeping bag dll

  • Ice Breaking

Mencairkan suasana agar peserta bisa relaks dan fokus dalam mengikuti training serta menghilangkan personal blok.

  • Say my name

Saling berkenalan [bila peserta antar lintas bagian & belum saling mengenal]

  • Safety Induction & Mitigation

Penjelasan tentang safety procedure & pelatihan gawat darurat bencana alam

  • Medical Check up

Cek kesehatan, surat dokter dll

 

  1. Trust Building

Setelah melakukan berbagai kegiatan di fase Conditioning, harapannya bahwa peserta sudah siap untuk mengikuti kegiatan, berikutnya adalah fase dimana peserta akan diberi simulasi atau tantangan yang mengarah pada bagaimana membangun rasa saling percaya dan bisa dipercaya antar peserta, membangun rasa  tanggung jawab yang tinggi.

 

  1. Initiative Problem Solving

Berikutnya setelah trust tertanam dalam kelompok, tahapan yang harus dilalui adalah bagaimana peserta bisa menyelesaikan masalah, dengan cara mengatasi tantangan, simulasi atau games yang diberikan. Bagaimana peserta berdinamika sehingga masalah bisa diselsaikan bersama. Didalam problem solving lebih sering dikaitkan dengan komunikasi efektif.

 

  1. Final Project

Ini adalah tahapan terakir dalam pelatihan, biasanya peserta akan diberi tantangan, simulasi atau games seperti :

  1. Big groups, dimana semua peserta akan diberi tantangan untuk menyelesaikan tugas secara bersama dalam sebuah proyek.
  2. Commitment Building, semua peserta diajak membuat sebuah komitmen perubahan atas hasil dari training yang akan diterapkan dalam dunia kerja.
  3. General debriefing Kristalisasi hasil training.
  4. Post tes.

 

Tags:

0 thoughts on “MENYUSUN PROGRAM OUTBOUND (EDISI 2)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

OFFICE

Graha Jatimulya kav. 24 Jln Saxophone Malang

 

HOTLINE :

Wasis          : 08123397093

Yunanto      : 081555817770

Web site      : www.oasisoutboundmalang.com

Email           : oasisindonesia111@gmail.com

KATEGORI ARTIKEL

Butuh Bantuan ? Chat dengan Kami