MENYUSUN PROGRAM OUTBOUND EDISI 5

MENYUSUN PROGRAM OUTBOUND TRAINING

EDISI ke 5

 

Oleh : oasisoutboundmalang.com

Pada materi : Menyusun Program Outbound kelima kali ini akan dibahas tentang bagaimana memilih lokasi outbound yang tepat. Dalam memilih lokasi kegiatan ada banyak faktor yang akan menjadi pertimbangan. Yang pertama sekali adalah analisa resiko, melihat potensi resiko yang mungkin akan terjadi, dimana tingkat keamanan lokasi menjadi prioritas, tempat berkumpul dalam keadaan darurat serta jalur evakuasi menuju ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat, baru kemudian selanjutnya adalah pertimbangan yang lain seperti varian berbagai tantangan yang dibutuhkan sesuai program, seperti lapangan, hutan, danau, lembah serta kelayakan, kenyamanan, dll.

Dalam artikel  edisi terdahulu, sudah dijelaskan bahwa ketika menyusun Program Outbound Training yang berlandaskan pada keilmuan Experiential Learning, yang harus  dilakukan pertama kali yaitu TNA (Training Need Analysis) untuk menentukan Objective Program, langkah berikutnya adalah menentukan jenis Karakteristik Program Training yang sesuai dengan kebutuhan klien (perusahaan). Dalam hal ini,  Dr. Simon Priest mengkategorikan program EBTD menjadi 4 tipe, yaitu : Recreational, Educational, Development, Redirection. Karakteristik Program Training ini berhubungan erat dengan persiapan lokasi training.

 

  1. Recreational

Pada program recreational Goal kegiatan adalah perubahan feel (perasaan), program ini biasanya digunakan pada kondisi dimana karyawan perusahaan mengalami kejenuhan kerja karena rutinitas dll. Dengan melakukan aktifitas fun, bersenang-senang, lebih pada kegiatan refresh. Dalam program ini biasanya untuk jumlah peserta bisa sampai ratusan orang, yang dilakukan dalam waktu kurang dari satu hari.

Lokasi kegiatan dalam Program Recreational, tidak terlalu spesifik, hal yang perlu diperhatikan adalah :

  1. Luasan & kecukupan jumlah peserta, karena bisa jadi jumlah pesertanya sampai ratusan orang, sehingga harus luas dan dipastikan cukup.
  2. Faktor kedua adalah kenyamanan seperti tempat berteduh, pohon-pohon besar yang akan menyejukkan di siang hari, apakah lapangannya cukup rata, rumputnya terawat, adakah semak belukar dll yang bisa mengganggu kegiatan, tempat berteduh bila hujan.
  3. Yang ketiga adalah faktor keamanan, apakah ada potensi pohon tumbang, atau faktor alam lainnya yang bisa menimbulkan bahaya, cuaca ekstrim dll.
  1. Educational

Pada tipe ini perubahan yang bisa diharapkan pada program Educational adalah feeling & thinking, dengan penekanan pada aktifitas pembelajaran & refleksi. Selain melakukan aktifitas berupa tantangan, simulasi games dll dalam Educational program ini sudah ada proses diskusi interaktif serta merefleksi hasil kegiatan. Untuk jumlah rasio fasilitator dan  peserta biasanya tidak sebanyak recreational program, demikian juga waktunya akan lebih lama kisaran satu sampai tiga hari. Dalam program ini peran debrief dari fasilitator sudah mulai nampak.

Lokasi kegiatan dalam Program Educational, hal yang perlu diperhatikan adalah :

  1. Kecukupan jumlah peserta, bisa jadi jumlah peserta tidak sampai ratusan namun masih diperlukan area yang luas, ditambah dengan beberapa area lebih kecil untuk kegiatan group-group kecil.
  2. Faktor kedua adalah ketersediaan tempat menginap seperti camping ground (bertenda) ataupun penginapan.
  3. Kenyamanan lokasi kegiatan, ketersediaan dan kebersihan fasilitas umum seperti toilet, musholla, shelter (tempat berteduh) dll.
  4. Yang terakir adalah faktor keamanan, apakah ada potensi bahaya seperti pohon tumbang, atau faktor alam lainnya, ketersediaan titik kumpul dalam kondisi darurat seperti gempa dll.

 

  1. Development

Selain thinking & feeling ada satu perubahan lagi yang terjadi dalam program development ini, yaitu behavior atau perilaku. Para peserta disajikan tantangan, simulasi, games dll. dilibatkan dalam setiap aktivitas yang menitikberatkan pada perihal transfer of learning. Tujuannya, agar setiap peserta dapat saling berbagi pengalaman, pemahaman dan penghayatan kepada peserta lain; yang kemudian, melalui proses berbagi tersebut, akan muncul pencerahan yang mampu mendorong terjadinya perubahan. Selain aktifitas diatas, peserta diajak dalam diskusi yang lebih aktif dengan debrief yang kuat. Jangka waktu pelaksanaan program kisaran tiga hari atau lebih, dengan jumlah peserta yang sedikit.

Lokasi kegiatan dalam Program Development hal yang perlu diperhatikan adalah :

  1. Tidak memerlukan lapangan yang luas, kerana biasanya jumlah peserta sedikit (< 50 orang) namun masih memerlukan beberapa area kecil untuk kegiatan group-group kecil.
  2. Diperlukan kondisi alam dengan berbagai variatif, seperti adanya danau, bukit, atau hutan dengan pohon besar dll.
  3. Faktor kedua adalah ketersediaan tempat menginap seperti camping ground ataupun penginapan juga lokasi untuk solo camp.
  4. Yang terakir adalah faktor keamanan, apakah ada potensi pohon tumbang, atau faktor alam lainnya, ketersediaan titik kumpul dalam kondisi darurat, jalur evakuasi serta Puskesma serta Rumah Sakit paling mudah diakses.

 

  1. Redirection

Ini adalah program yang dirancang untuk memunculkan perubahan pada perilaku-perilaku yang dianggap memiliki sisi krang baik (negative), menghasilkan efek therapeutic. Caranya, dengan mendorong keterlibatan setiap subyek di dalam aktivitas-aktivitas yang menitikberatkan pada perihal supported transfer. Tujuannya, agar peserta menyadari dan mengerti “sisi buruk” di dalam dirinya yang berpotensi menghambat/mengganggu pencapaian tujuan organisasi; dan juga, agar masing-masing peserta berinisasi untuk mengarahkan perilaku buruknya tersebut menjadi lebih baik.

 

 

 

 

Tags:

0 thoughts on “MENYUSUN PROGRAM OUTBOUND EDISI 5

Leave a Reply

Your email address will not be published.

OFFICE

Graha Jatimulya kav. 24 Jln Saxophone Malang

 

HOTLINE :

Wasis          : 08123397093

Yunanto      : 081555817770

Web site      : www.oasisoutboundmalang.com

Email           : oasisindonesia111@gmail.com

KATEGORI ARTIKEL

Butuh Bantuan ? Chat dengan Kami