PESONA INDAH GUNUNG IJEN
PESONA INDAH GUNUNG IJEN
- Pesona dan keindahan Kawah Gunung Ijen saat ini sudah demikan terkenal bahkan sampai ke mancanegara, menduduki urutan kedua setelah Gunung Bromo. Dengan fenomena alam luar biasa yang tidak terbantahkan. Api Biru menjadi salah satu daya tarik utama dari Kawah ijen, saat tengah malam tiba memunculkan pijar api biru dari dasar kawah Ijen. Fenomena alam yang diakibatkan oleh sublimasi gas belerang hingga mencapai suhu 200 derajat lebih memunculkan Blue fire yang hanya ada dua di Dunia. ketika mentari pagi mulai menyapu kegelapan malam, tampak Pemandangan alam yang sangat eksotis. Kawah dengan zat asam terbesar di dunia, guratan alam yang terbentuk di sekeliling tebing kawah, Kegiatan para penambang belerang dan para pendaki berpadu menjadi pemandangan yang eksotis..
Gunung Ijen adalah sebuah gunung berapi yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.386 mdpl. Gunung Ijen terakhir meletus pada tahun 1999. Salah satu fenomena alam yang paling terkenal dari Gunung Ijen adalah blue fire (api biru) di dalam kawah yang terletak di puncak gunung tersebut. Pendakian gunung ini bisa dimulai dari dua tempat, yakni dari Banyuwangi atau dari Bondowoso].
Kawah Ijen
Kawah Ijen adalah sebuah danau kawah yang bersifat asam yang berada di puncak Gunung Ijen dengan kedalaman danau 200 meter dan luas kawah mencapai 5.466 Hektar. Danau kawah Ijen dikenal merupakan danau air asam kuat terbesar di dunia.[1] Kawah Ijen berada dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Fenomena eternal blue fire atau api biru abadi berada di dalam kawah Ijen, dan pemandangan alami ini hanya terjadi di dua tempat di dunia yaitu Etiopia (gunung Dallol) dan Ijen Blue fire hanya dapat dilihat oleh mata manusia saat tidak ada cahaya, karenanya waktu ideal untuk melihatnya adalah jam 2 hingga jam 4 dini hari, karena pendakian Gunung Ijen baru mulai dibuka jam 2 dini hari. Dari Kawah Ijen, kita dapat melihat pemandangan gunung lain yang ada di kompleks Pegunungan Ijen, di antaranya adalah puncak Gunung Marapi yang berada di timur Kawah Ijen, Gunung Raung, Gunung Suket, dan Gunung Rante, serta sunrise Gunung Ijen.
Rute pendakian
Apabila ada yang pengen berkunjung ke Gunung Ijn yang indah bisa hubungi https://www.oasisoutboundmalang.com/
Untuk mencapai kawah Gunung Ijen di Banyuwangi, pengunjung dapat menggunakan kereta api ekonomi dengan tujuan Banyuwangi dan turun di Stasiun Banyuwangi Kota kemudian naik ojek dengan tujuan Kecamatan Licin dan Desa Tamansari. Dari Tamansari, perjalanan dilanjutkan menuju Paltuding dengan menumpang truk pengangkut belerang atau menggunakan bus dan turun di Banyuwangi kota kemudian naik ojek bisa langsung ke Paltuding atau ke Desa Tamansari juga bisa namun dengan menggunakan bus tarif yang dikeluarkan akan lebih mahal. Pintu gerbang utama ke Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen terletak di Paltuding, yang juga merupakan Pos PHPA (Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam). Alternatif rute adalah Bondowoso – Wonosari – Tapen – Sempol – Paltuding. Fasilitas lain yang dapat dinikmati oleh pengunjung antara lain pondok wisata dan warung yang menjual keperluan pendakian untuk menyaksikan keindahan kawah Ijen. Dari Paltuding berjalan kaki dengan jarak sekitar 3 km. Lintasan awal sejauh 2 KM cukup berat karena menanjak. Sebagian besar jalur adalah dengan kemiringan 25-35 derajat. Selain menanjak, struktur tanahnya juga berpasir sehingga menambah semakin berat langkah kaki karena harus menahan berat badan agar tidak merosot ke belakang. Setelah beristirahat di Warung Pos Bundar (pos yang unik karena memiliki bentuk lingkaran), jalur selanjutnya naik agak curam dan licin, dilanjutkan 1 KM terakhir relatif landai, tetapi wisatawan / pendaki disuguhi pemandangan deretan pegunungan yang sangat indah. Untuk turun menuju ke kawah harus melintasi medan berbatu-batu sejauh 800 meter dengan kondisi yang terjal hingga kemiringan 45 derajat.
Kawah Ijen menunjukkan jenis fitur vulkanik khusus yang umum di Indonesia, dengan diameter sekitar 1 kilometer dan kedalaman 175 meter. Lantainya ditutupi sepenuhnya oleh danau yang hangat, berwarna hijau biru susu yang ditahan oleh bendungan yang dibangun bertahun-tahun yang lalu oleh Belanda, untuk menjaga air panas yang sarat mineral dari hujan tanah tanaman di bawahnya. Suhu turun pada malam hari, di dekat bibir kawah bisa turun menjadi sekitar 5 ° Celcius. Jalan tersebut berakhir di Jampit, di mana tersedia tempat berlindung yang sangat mendasar..
Yang mau ke Gunung Bromo biar gak ribet langsung hubungi https://www.oasisoutboundmalang.com/
Leave a Reply